Welcome to My Blog

Hai, senang berkenalan dengan anda...

Nama saya Daniel Reinhard biasanya suka diberi embel - embel nama belakang MC, karena berhubungan dengan pekerjaan yang saya cintai yaitu menjadi seorang pembawa acara / master of cermony didalam sebuah acara resepsi pernikahan.

Berbicara didepan umum mungkin tidak menjadi hal yang menarik bagi anda, namun inilah saya yang telah menemukan "arti hidup" pada tahun 2003 yang lalu.Sebelumnya memang tidak pernah terlintas cita - cita untuk menjadi seorang MC pada masa kecil saya,semuanya hanya datang begitu saja.

Perasaan enjoy dan ingin "ngulik" dibidang ini membuat saya mendapatkan kepercayaan untuk bertugas "merepresentasikan" seluruh items yang telah dipilih calon mempelai dalam menciptakan impian mereka yang hanya terjadi 1 x seumur hidup.

Saya yakin setiap pesta pernikahan memiliki karakter masing - masing yang berbeda tergantung dari kedua mempelainya itu sendiri.

Seperti uniknya fingerprints kita demikianlah setiap calon mempelai yang saya layani memiliki karakter,konsep dan harapan yang berbeda didalam pesta pernikahan mereka.

Seperti pasangan yang lain yang telah memiliki kenangan yang indah, kini giliran anda untuk mempercayakan pesta anda kepada saya.

Kini Daniel Reinhard Surya bergabung dengan 7Honey Photo dan Video untuk membangun sebuah perusahaan yang menjadi sebuah jawaban terbaik akan kebutuhan produk dan jasa pelayanan didalam dunia pernikahan. Semuanya berangkat dari kerinduan seorang Daniel Reinhard untuk lebih dekat dan lebih rinci dalam memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada setiap calon pengantin yang mempersiapkan pernikahannya.

Kami adalah 7Honey Wedding Management, sebuah perusahaan yang dimanage dengan baik oleh Daniel Reinhard Surya, yang memberikan produk dan jasa pelayanan di bidang Wedding Organizer, Photography, Videography, Wedding Music Entertainment dan Sound System.

Untuk itu kami 7Honey Wedding Management siap untuk melayani anda dengan kualitas terbaik dan harga yang bersaing. Yang dapat anda dan pasangan lakukan adalah percayakanlah dan ikutsertakanlah kami sebagai vendor anda dalam merencanakan, mempersiapkan dan menikmati setiap bagian dari pesta pernikahan anda dan pasangan yang tidak akan terlupakan sepanjang masa.

Salam dari kami...

Daniel Reinhard Surya.
Manager of 7Honey Wedding

Regards

Daniel Reinhard

Selasa, 09 November 2010

Miskomunikasi mempelai dan orang tua

Hai calon mempelai dan pembaca sekalian, dalam notes kali ini saya ingin mengangkat sebuah topik mengenai menjaga komunikasi diantara mempelai dan orang tua mempelai. Mungkin timbul pertanyaan di benak anda tentang mengapa saya mengangkat sebuah tema ini, bukankah hal yang seharusnya bahwa komunikasi harus terjalin dengan baik diantara orang tua mempelai pria, orang tua mempelai wanita dan tentunya pasangan calon mempelai itu sendiri.

Ya betul ! memang demikianlah seharusnya terjadi, sehingga sebuah pesta pernikahan yang sesuai dengan kesepakatan dari orang tua dan kedua mempelai dapat tercipta.Namun sejauh pengalaman saya, saya pun menemukan begitu banyaknya jutaan rupiah uang yang terbuang dengan percuma karena disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak terjalin dengan baik.

Dalam notes ini saya tidak bermaksud untuk menyudutkan siapapun, namun biarlah kejadian yang pernah saya lihat dan secara tidak langsung saya terkena dampaknya tersebut dapat menjadi masukan bagi anda yang sedang mempersiapkan pesta pernikahan anda sehingga anda tidak melakukan hal yang sama.

Miskomunikasi mempelai dan orang tua yang pertama yang sering saya jumpai adalah mengenai tanggal pernikahan.....

Beberapa kali sepanjang saya menjadi seorang WMC ( Wedding Master of Ceremony) bagi client – client saya adalah mengenai berubahnya tanggal pernikahan yang telah ditetapkan oleh mempelai itu sendiri.

Perubahan tanggal tersebut seringkali dilakukan 3 atau 2 bulan sebelum hari yang ditentukan. Semua vendor wedding baik dari lokasi gedung atau hotel yang dibooking, dekorasi, musisi, wedding organizer, mc dan lain sebagainya tentunya telah diberikan sejumlah uang Down Payment (DP) untuk clossing secara khusus pada tanggal yang ditentukan untuk memberikan jasa atau produk mereka pada mempelai tersebut.

Ketika hal tersebut terjadi umumnya vendor wedding yang hanya dapat menerima 1 mempelai didalam 1 hari akan memberlakukan biaya penalti atau biaya tambahan kepada mempelai tersebut. Wedding vendor tersebut salah satunya adalah gedung atau hotel yang dipakai atau seorang MC yang bertugas membawakan acara resepsi pernikahan mempelai yang bersangkutan.

Seringkali alasan yang dipaparkan oleh kedua mempelai kepada wedding vendors adalah ketidaksetujuan orang tua mempelai atau keluarganya akan tanggal pernikahan yang telah ditentukan oleh mempelai sebelumnya. Ternyata selidik punya selidik, kedua mempelai memang tidak mengkonsultasikan penentuan tanggal pernikahan mereka kepada kedua orang tua dan pihak kedua keluarga.

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan kedua mempelai yang menentukan tanggal pernikahan mereka sesuai kehendak mereka sendiri. Mungkin disesuaikan dengan tanggal ulang tahun salah satu calon mempelai, atau disesuaikan dengan tanggal mereka pertama berpacaran, atau hanya sekedar tanggal dengan digit angka yang mudah diingat dan terbilang tanggal bernomor cantik.
Memang kita sebagai orang yang tinggal dan hidup didaerah Asia, untuk penentuan tanggal pernikahan bagi generasi orang tua kita merupakan hal yang wajib untuk dihitung berdasarkan pertanggalan budaya mereka yang telah ditaati turun – temurun sejak kakek moyang mereka.Dan saya percaya bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu hal yang jelek yang dilakukan oleh orang tua dan keluarga dalam menentukan tanggal pernikahan putra putri mereka. Orang tua manakah yang tidak ingin memberikan yang terbaik untuk anak mereka? Terlebih lagi didalam moment pernikahan yang terjadi hanya satu kali dalam seumur hidup mereka.

Yang keliru adalah tidak adanya komunikasi yang baik diantara kedua calon mempelai dan orang tua mempelai mereka.

Saya percaya semuanya dapat didiskusikan secara baik – baik, seringkali saya menemukan arogansi salah satu pihak yang ingin mengatur segala sesuatu dalam perencanaan hari pernikahan yang akan dilaksanakan.

Dari pihak mempelai, seringkali mereka menganggap bahwa menentukan tanggal pernikahan adalah sepenuhnya hak mereka, termasuk menentukan seluruh vendor pernikahan mereka. Memang pada umumnya kedua mempelai ini sudah mandiri, dan sudah siap untuk membiayai seluruh biaya pernikahan mereka itu sendiri tanpa bantuan sepeser rupiah pun dari orang tua mereka. Namun seringkali mereka lupa bahwa resepsi pernikahan mereka pun melibatkan peran orang tua dan keluarga bersar mereka.

Tentunya sebuah respesi yang penuh dengan makna dan tidak terlupakan bagi mempelai mustahil terjadi jika ada sesuatu yang menganjal di hati kedua orang tua mempelai dan keluarga mereka.

Kini dari pihak kedua orang tua, seringkali saya menemukan juga orang tua yang menganggap anak mereka masih kecil dan perlu diatur. Termasuk mengatur tanggal pernikahan, menentukan konsep pernikahan dan menetukan seluruh wedding vendor yang akan terlibat didalam pesta pernikahan yang akan digelar.Memang dalam hal ini orangtua pun turut terlibat untuk membiayai pesta pernikahan putra putri mereka, bahkan ada yang sepenuhnya menanggung biaya pernikahan.

Namun kembali seperti yang saya katakan diatas, bahwa adalah sesuatu hal yang mustahil bagi sebuah resepsi pernikahan yang penuh makna dapat terjadi.

Bahkan sebaliknya yang lebih menakutkan yang saya pernah lihat kejadiannya dan juga pernah terjadi juga dan disaksikan oleh kawan – kawan WMC yang saya kenal. Hari pernikahan tersebut menjadi hari yang berantakan karena terjadinya pertengkaran hebat diantara kedua mempelai dan orang tua mereka.Saya percaya hal ini tidak ada yang mengingikannya.Maka dari itu komunikasikanlah keinginan anda dan pasangan kepada kedua orang tua sehingga tercipta kesepakatan yang baik.

Miskomunikasi yang kedua sering terjadi adalah mengenai penentuan wedding vendor dan konsep acara.

Berbicara wedding vendor adalah berbicara mengenai selera dan budget dari kedua calon mempelai dan keluarga.Seringkali saya menemukan kejanggalan didalam sebuah pesta pernikahan yang dilangsungkan.

Ada 2 cerita yang saya ingin paparkan kepada anda sehingga next time pada saat anda mempersiapkan pernikahan anda hal ini tidak terjadi.

1. Sound system dan team music yang double booking
Selain menjadi seorang WMC, saya pun berkesempatan memiliki sebuah bisnis rental sound system yang sedang berkembang. Para Pelanggan yang menjadi pengguna jasa rental sound ini beragam, terdiri dari client tersebut sendiri, rekan rekan musisi dan tentunya rekan MC yang membutuhkan perangkat sound system dalam membawakan acara resepsi yang dilangsungkan dalam sebuah gedung.

Beberapa kali ada hal yang unik terjadi, ketika crew sound system yang saya tugaskan untuk memasang instalasi sound system di sebuah lokasi gedung, secara tiba – tiba di lokasi tersebut pun ada vendor jasa rental sound system yang lain yang hendak memasang perangkat sound system mereka pada pesta yang sama dan lokasi yang sama.

Jelas kejadian tersebut membingungkan crew sound system saya, dan melaporkan kejadian ini kepada saya. Saya pun mengkonfirmasi kejadian tersebut pada client yang menyewa jasa sound system tersebut ataupun pihak music entertainment atau MC yang menggunakan jasa sound system.

Usut punya usut ternyata kedua mempelai yang mengadakan pesta tersebut memang menggunakan jasa sound system dan musisi dari kami. Namun pada saat itu juga orang tua kedua mempelai pun menyewa jasa sound system dan musisi kepada pihak lain. Ketika ditanyakan secara personal ternyata mempelai dan orang tua mereka sama sama tidak mengetahui apa yang telah dipesan oleh mereka.

Keputusan akhirnya dalam pesta tersebut, salah satu vendor tidak digunakan namun tetap dibayar dengan nilai yang disepakati. Dari pihak kami sebetulnya hal tersebut menjadi hal yang menyenangkan. Dibayar namum tidak bekerja.

Tetapi dalam notes ini saya ingin mengajak anda membayangkan betapa sayangnya dana yang dikeluarkan tetapi tidak ada manfaatnya. Jadi ingatlah Komunikasi itu sangat penting.

2. Pindahnya lokasi gedung tempat resepsi pernikahan

Seringkali saya pun menemukan kejadian dimana mempelai yang akan melangsungkan pesta pernikahan mereka melakukan pemindahan gedung resepsi mereka.

Padahal kedua mempelai tersebut telah memberikan sejumlah uang untuk down payment (DP) kepada pihak gedung agar memberikan waktu dan tempat yang bersangkutan untuk diselenggarakan respesi pernikahan mempelai.

Mengapa hal ini dapat terjadi?
Alasan yang utama dari keputusan mempelai untuk memindahkan lokasi gedung resepsi pernikahan mereka adalah ketidaksetujuan pihak keluarga dengan gedung yang dipilh oleh mempelai. Ketidaksetujuan tersebut dapat berupa tidak cukupnya kapasitas gedung untuk menampung tamu undangan yang hadir, jarak yang jauh dan melelahkan yang harus ditempuh menuju gedung, faktor cuaca yang seringkali hujan, faktor kemacetan lalu lintas, fasilitas gedung yang kurang nyaman bahkan sampai kepada tidaknyamanan toilet yang terdapat pada gedung pun dipermasalahkan.

Gedung resepsi atau hotel yang sudah memiliki nama umumnya meminta uang sekitar 5 – 10 juta rupiah bahkan lebih untuk down payment awal dari mempelai yang hendak mengadakan acara pesta pernikahan.

Sayang sekali jika anda harus menghamburkan sejumlah uang tersebut dikarenakan kurangnya komunikasi yang kurang baik diantara anda dan keluarga.Betapa mahalnya harga yang harus dibayar untuk sebuah komunikasi yang kurang baik.

Namun jika semua itu terjadi kurang dari 1 tahun, ada kabar baik untuk anda bahwa anda dapat meng- over DP kepada client lain yang hendak menggelar pesta pada hari yang sama dengan anda.

Caranya gampang, anda tinggal dapat menghubungi MC atau Wedding Organizer yang cukup berpengalaman dan memiliki banyak relasi, dengan mudah mereka akan mencarikan client yang akan menikah pada tanggal tersebut. Dengan teknologi komunikasi cepat Blackberry Messengger semua itu dapat dilakukan dengan mudah.


Sebetulnya masih banyak lagi cerita dan kejadian – kejadian yang pernah terjadi yang saya dan rekan WMC lainnya saksikan. Namun kembali lagi dalam notes ini saya ingin mengingatkan bahwa anda harus menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua dan keluarga anda.

Saya mengerti seringkali kita tidak sepaham dengan apa yang dipikirkan oleh orang tua kita. Banyak permintaan dan aturan yang harus kita lakukan dalam hari pernikahan yang seharusnya menjadi hari impian kita dan pasangan kita.

Namun saya pun percaya bahwa yang dilakukan oleh orang tua kita semata mata untuk kebaikan kita, maka dari itu perlunya komunikasi yang dijalin dengan baik.

Cobalah anda dan pasangan sering mengajak orang tua anda makan malam bersama disebuah restoran dan mulai memperbincangkan mengenai perencanaan pernikahan anda dengan baik. Anda dan pasangan mulai menyampaikan apa yang dinginkan dan bertanya juga apa yang dinginkan dan diharapkan oleh kedua orang tua.

Saya percaya pesta pernikahan anda dan pasangan akan menjadi sebuah pesta yang sarat dengan kesan yang tidak terlupakan bukan hanya untuk kalian berdua namun untuk kedua orang tua.

Sekian dari saya, semoga tulisan ini dapat menginspirasi anda dan pasangan. Silahkan bagikan informasi ini kepada rekan atau teman yang membutuhkan.

Daniel Reinhard

MC and Wedding Conceptor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar